Mengapa bulan Oktober disebut Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, hal ini dikarenakan merujuk pada sejarah bangsa, pada bulan ini tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai  Hari Sumpah Pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat adalah Bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam Suku dan Bahasa. Dengan keragaman ini membuat kita jadi lebih paham mengenai arti dari persatuan Bahasa Indonesia.

Untuk merayakan Bulan Bahasa dan sebagai wujud kecintaan terhadap bahasa, SMK Negeri 6 Surakarta menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka menyambut dan memeriahkan Bulan Bahasa dengan mengusung tema “Meningkatkan Kreativitas dan Cinta Bahasa melalui Kompetisi Bahasa yang Seru dan Edukatif”.

Rabu, 23 Oktober 2024 di halaman tengah SMK N 6 Surakarta riuh gegap gempita seluruh civitas akademik tumplek blek ikut memeriahkan pembukaan dari rangkaian acara Bulan Bahasa yang dibuka oleh bapak Hery Prakoso Utomo, S.Pd selaku panitia Ketua Pelaksana dengan mengajak kita semua untuk gemar berliterasi.

Sebagai acara pembuka  yaitu Bersua dalam Rima, seluruh civitas akademika dengan bersama-sama menuliskan pantun  melalui google form.  Adapun penulisan pantun digawangi oleh  bapak Danang Eko Sutrisno, S.Pd selaku Waka Kesiswaan :

Hilang dahaga dengan buah semangka

Iris buahnya sajikan dalam nampan

Ingatlah selalu momen Sumpah Pemuda

Tingkatkan persatuan dan kesatuan

 Semua pantun dikumpulkan untuk dibukukan sebagai kenang-kenangan peringatan Bulan Bahasa 2024 dan menjadi koleksi Perpustakaan Wijang.

            Antusias peserta didik sangat totalitas terbukti dengan semarak dan hebohnya pada masing-masing perlombaan. Adapun perlombaan ada tiga macam yaitu membaca kritis, pesan berantai, dan tebak gaya. Lomba membaca kritis tiap kelas mengirimkan 1 peserta. Tujuan lomba membaca kritis adalah meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca,  memahami,  dan mengkritisi isi bacaan secara kritis. Diharapkan dengan membaca kritis peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menyampaikan argumen secara logis dan terstruktur melalui tulisan. Pada lomba membaca kritis ini masing-masing tingkat terpilih 3 yang paling tepat.

Peserta lomba membaca kritis antusias dalam membuat tulisan

Tak kalah seru dan lebih heboh yaitu lomba pesan berantai. Pada pesan berantai tiap kelas mengirimkan 10 peserta. Lomba ini bertujuan untuk melatih kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan pesan, serta kerja sama tim. Pesan disampaikan secara verbal dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa, baik waktu babak penyisihan maupun final. Tiap tingkat terpilih 3 regu yang paling tepat dan wajib mengikuti babak final. Pada final terpilih 3 regu paling tepat.  Pada babak final ini masing-masing regu menyampaikan tiga pesan yaitu ;

  1. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan menghancurkan.
  2. Ibu tindak peken dinten senen nitih sepeda cemeng.
  3. I always my best friend every weekend.

Suasana lomba pesan berantai

Tak  mau kalah lebih seru lagi dan sangat heboh yaitu lomba tebak gaya. Terlihat dari antusias peserta didik yang tak peduli panas terik menerpa tetap semangat mengikuti ajang kompetisi tebak gaya. Tebak gaya bertujuan untuk melatih keterampilan komunikasi non-verbal dan memperkuat tim. Tiap tingkat terpilih 3 regu yang paling tepat dan wajib mengikuti babak final. Pada final terpilih 3 regu paling tepat.

Lomba tebak gaya

Kegiatan bulan Bahasa  kali ini wouuuw… keren benar-benar seru dan heboh serta totalitas peserta patut diacungi jempol.

Kelinci menari di pagi hari

Majas personifikasi namanya

Mari para pemuda-pemudi

Cerdas berliterasi dan berbudaya

Salam Literasi

Penulis; Murtini Rahmawati, S.Pd