“Ada yang lebih menakutkan dari hantu yaitu bayangan masa lalumu yang selalu mengikutimu”

Sekawan Limo merupakan film komedi horor sajian Starvision Plus yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan disutradarai oleh Bayu Skak. Film Sekawan Limo menceritakan tentang perjalanan lima sekawan (Bagas, Lenni, Dicky, Juna, dan Andrew) yang mendaki Gunung Madyopuro. Selama masa pendakian dipenuhi kisah-kisah mistis karena mereka melanggar mitos (pendaki gunung harus genap dan tidak boleh menoleh ke belakang selama perjalanan) dan ternyata salah satu pendaki adalah hantu.

Kesan film akan dipenuhi guyonan-guyonan lewat adegan dan dialek khas Jawa Timuran yang mengocok perut langsung terlintas dibenak penonton. Film ini disertai subtitle bahasa Indonesia untuk membantu bagi penonton yang tidak memahami bahasa Jawa. Bagi yang tidak terbiasa dengan dialek Jawa Timuran akan merasa agak risih dengan hadirnya pisuhan di sepanjang film berlangsung, namun akan menghadirkan suasana yang khas bagi mereka yang memahami.

Sebagai film komedi horror, kehadiran hantu sebagai pemancing momen komedi para pemain. Pada film Sekawan Limo, suasana seram juga tersaji melalui beberapa jumpscare. Hantu-hantu yang dimunculkan memiliki dua genre: hantu dengan penampilan yang kocak dan hantu dengan penampilan yang menyeramkan. Penonton dibuat terbahak-bahak sekaligus di sisi lain dibuat berteriak histeris.

Selain mengocok perut dan membuat bulu kuduk berdiri, film ini juga menguras air mata penonton di akhir cerita. Jadi perasaan penonton dibuat campur aduk.

Film Sekawan Limo dapat disaksikan oleh penonton berusia 13 tahun ke atas. Namun, alangkah bijaksana jika didampingi juga oleh orangtua karena terkait nilai budaya yang melatarbelakangi pembuatan film Sekawan Limo. Durasi tayang film ini 1 jam 52 menit.

Melanjutkan film-film sukses sebelumnya: Yowis Ben 1, Yowis Ben 2, Yowis Ben 3, dan Lara Ati, Film Sekawan Limo masih mengangkat tema utama tentang persahabatan. Film Sekawan Limo tidak hanya sebuah tontonan tapi juga menyajikan tuntunan tentang arti pentingnya menjaga sebuah persahabatan. Terdapat konflik perpecahan persahabatan karena perbedaan kepentingan mewarnai film Sekawan Limo. Saat terjadi perpecahan inilah, teror hantu semakin kuat. Lenni diteror pocong. Dicky diteror hantu penagih utang. Andrew diteror kuntilanak. Juna diteror genderuwo. Hanya Bagas yang tidak diteror hantu. Apakah ini berarti Bagas lah hantu sebenarnya di antara lima sekawan?

Hantu-hantu yang dimunculkan ternyata hanyalah sebuah gambaran dari mitos yang ada yen sampean mendaki, ojo sampek noleh neng mburi mengko enek seng ngetuti (Kalau kamu mendaki jangan menoleh ke belakang nanti ada yang mengikuti). Rupanya hantu yang mengejar para pemain merupakan perwujudan dari masa lalu kelam mereka.

Lenni diteror pocong karena Lenni memiliki masa lalu menyesal menjadi penyebab kematian ibunya dalam sebuah kecelakaan.

Dicky diteror hantu penagih utang karena menjadi penyebab kematian penagih utang. Dicky pecandu judi online terjebak oleh utang. Penagih utang mati saat menagih utang. Cerita disampaikan tanpa adegan mengerikan justru dalam adegan jenaka yang ringan namun sarat makna.

Andrew diteror oleh kuntilanak karena hendak mengugurkan bayi yang dikandung kekasihnya akibat melakukan hubungan di luar nikah dan tidak mendapat restu dari orang tuanya.

Juna dihantui genderuwo karena selama ini menjadi korban body shaming oleh teman-temannya.

Hanya Bagaslah yang tidak diteror hantu karena tidak memiliki masa lalu yang kelam. Dan di sinilah Bagas hadir membantu teman-temannya untuk tidak menoleh ke belakang agar hidupnya tidak dihantui masa lalu yang kelam. Ketika Lenni, Dicky, Andrew, dan Juna tidak lagi menoleh ke belakang hantu-hantu itu berhenti mengejar mereka. Jadi siapakah diantara mereka berlima yang hantu sebenarnya? Temukan jawabannya di Film Sekawan Limo.

Penulis: Nur Fitra Wijaya

#perpustakaanwijang   #smkn6solo   #wijanglibrary   #literasi   #perpusnas   #p3smptperpusnas  #ppukperpusnas