“Ilmu lebih tua daripada harta” benar kata pepatah bahwa ilmu tak akan habis sedangkan harta bisa habis. Tidak ada batasan apapun untuk terus belajar dan mencari ilmu karena ilmu tak lekang oleh waktu. Sama halnya kegiatan yang diikuti oleh bapak ibu guru SMK Negeri 6 Surakarta pada Jumat, 14 Juni 2024 yaitu Pendampingan Penulisan Artikel Opini Toleransi Beragama bersama narasumber yang luar biasa yaitu Prof. Dr. Muhammad Munadi, M.Pd, bapak Kholis Firmansyah, S.H.I., M.S.I, dan ibu Mayana Ratih Permatasari, M.S.I. Bapak ibu guru SMK Negeri 6 Surakarta berkesempatan belajar dan mendapatkan ilmu bagaimana kiat-kiat dalam penulisan artikel. Sebagian besar dari kita berasumsi bahwa menulis adalah sebuah bakat tapi nyatanya menulis itu lebih dominan latihan bukan bakat. Semua orang bisa dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menulis. Mengapa demikian? Karena menulis adalah kegiatan mengungkapkan sesuatu yang ada dalam pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Pikiran meliputi ide/gagasan, pengetahuan yang dialami, fenomena pengetahuan kejadian di sekitar kita, dan lain sebagainya. Perasaan meliputi suka dan tidak suka, bahagia dan sedih, cinta dan benci, dll. Pengalaman meliputi kombinasi penglihatan, penciuman, pendengaran yang dialami, dijalani maupun dirasakan yang tersimpan dan disimpan dalam memori. Supaya memori tidak hilang maka diikat dalam bentuk tulisan.
Langkah awal menulis yaitu dengan hanya memegang satu peran menjadi penulis saja dan jangan sekaligus menjadi editor. Ketika kita mendapatkan ide atau gagasan, maka segera ikatlah ke dalam tulisan dan disimpan dalam satu file. Tidak harus menunggu jadi tulisan lengkap, kalau tiba-tiba ada ide lagi, segera tulis ide tersebut dalam file lain. Menulis dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan ide bisa datang sewaktu-waktu. Begitu pula dalam menulis artikel opini, bapak ibu guru SMK Negeri 6 Surakarta diberikan langkah-langkah mudah oleh para narasumber. Dimulai dari mengumpulkan data, melakukan riset data, menentukan argumen yang kuat, dilanjutkan dengan menentukan sudut pandang atau prespektif, mulai menulis opini, dan langkah terakhir adalah tulisan opini dicek kembali. Opini pada dasarnya adalah sebuah pendapat, tanggapan, pengetahuan, dan pola pikir yang dimiliki seseorang dalam menanggapi suatu fenomena yang belum terjadi, sedang terjadi, atau sudah terjadi yang didukung dengan fakta-fakta atau data-data dan bisa disampaikan secara lisan atau tulisan.
Dijelaskan pula oleh narasumber mengenai struktur teks dari artikel opini. Bagian pertama adalah judul. Kita dapat membuat judul yang menarik dengan menggunakan kata-kata yang menggugah. Bagian kedua adalah alinea pembuka (lead) yang membawa pembaca mengerti masalah yang akan dibicarakan penulis. Ketika membuat lead, buat lead untuk menarik minat pembaca, seperti halnya sebuah kail untuk terus menarik minat pembaca membaca tulisan berikutnya. Jelas, jangan bertele-tele. Hindari kalimat mendayu-dayu. Bagian ketiga yaitu isi (batang tubuh) yang berisi gagasan dan ide secara ringkas dan ini bagian yang merupakan esensi tulisan opini. Bagian terakhir yaitu alinea penutup (ending) yang berisi kesimpulan, penulis dapat mengingatkan pembaca gagasan yang ditawarkan sebelumnya.
Dalam kegiatan ini, terdapat interaksi antara narasumber dan bapak ibu guru SMK Negeri 6 Surakarta. Bapak ibu guru diminta untuk membuat judul mengenai artikel opini toleransi beragama. Beberapa bapak ibu guru menyampaikan judul yang sudah dibuat. Kemudian para guru diminta untuk mulai mencoba membuat satu paragraf singkat mengenai tema tersebut. Bapak Wahyudi Ari Prabowo, S.Sn menyampaikan hasil paragraf singkat yang telah dibuat mengenai toleransi beragama dan ditanggapi oleh narasumber. Lalu para guru diminta untuk mencoba menulis mengenai toleransi beragama yang ada di lingkungan sekolah. Para guru diminta untuk menuangkan apapun ide yang ada, jangan takut untuk salah. Ibu Hartuti, M.Pd berkesempatan untuk menyampaikan tulisan beliau mengenai toleransi beragama yang telah diamati beliau dari salah satu kelas di SMK Negeri 6 Surakarta yang diampunya. Para narasumber memberikan feedback dan masukan yang membangun terhadap tulisan beliau yang sudah baik. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan singkat draft yang telah dibuat bapak Mochammad Sofwan, M.Pd sebelum kegiatan dimulai yaitu artikel opini tentang toleransi beragama. Dalam waktu semalam, bapak Sofwan telah menulis draft yang terdiri dari 6 halaman yang sangat diapresiasi oleh para narasumber.
Di akhir kegiatan, untuk membangun semangat bapak ibu guru untuk menangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan artikel opini, bapak ibu guru dibagi menjadi 3 kelompok. Bapak ibu guru diminta untuk membuat artikel opini tentang toleransi beragama yang dikumpulkan pada tanggal 25 Juni 2024 untuk kemudian diberikan feedback oleh ketiga narasumber dimana kelompok 1 akan dibimbing oleh Ibu Mayana Ratih Permatasari, M.S.I, kelompok 2 dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Munadi, M.Pd, dan kelompok 3 dibimbing oleh Bapak Kholis Firmansyah, S.H.I., M.S.I. Sangat bermanfaat kegiatan ini bagi para guru berkesempatan untuk belajar dan mendapatkan ilmu dari para narasumber yang mumpuni pada bidangnya. Oleh : Risti Nur Imansari, S.Pd.
#perpustakaanwijang #smkn6solo #wijanglibrary #literasi #perpusnas #p3smptperpusnas #ppukperpusnas