Jasmine adalah anak pertama dari empat bersaudara yang memilih SMK sebagai pendidikan yang dia tempuh setelah menengah pendidikannya (SMP). Saat itu dia berpikir harus merelakan cita-citanya karena harus membantu ekonomi keluarganya terlebih untuk adik-adiknya. Dia memilih untuk bersekolah di SMKN 6 Surakarta sebagai tempatnya menuntut ilmu, karena keinginannya ingin berkuliah bidang ekonomi, maka dia memilih untuk mengambil konsentrasi perkantoran. Awal semester bersekolah dia bingung harus bagaimana, karena bukan ini yang dia inginkan, dengan keyakinan dia mencoba untuk menerima kenyataan dan tetap fokus dalam belajarnya.


Setiap hari ia berangkat ke sekolah dengan semangat, meskipun sering datang terlambat karena selalu membantu adik-adiknya terlebih dahulu untuk mempersiapkan sekolah dasarnya. Jasmine sering diperingatkan oleh guru-gurunya agar terus berangkat lebih awal. Di sini Jasmine  selalu menjadi bahan bullyan teman temannya karena sering terlambat, perasaan Jasmine sangat terguncang saat itu hati Jasmine sakit mendengar bullyan yang selalu didengarnya. Kemudian seorang temannya yang menyadari bahwa Jasmine sering dibully, dia bernama Lidya .hari ini Lidya berusaha mendekati Jasmine dan memberi support kepada Jasmine agar Jasmine tetap berpikir positif dalam menjalankan kehidupan. Sejak saat itu, Jasmine lebih semangat datang ke sekolah.


Setelah beberapa kali teman kelasnya membully Jasmine ternyata dibalik itu semua mereka sadar bahwa Jasmine adalah anak yang pintar dikelasnya. Ia selalu belajar dengan tekun atas jurusan yang diambilnya. Tetapi walaupun Jasmine anak yang pintar dan rajin di saat pengambilan nilai kejuruan Jasmine bingung bagaimana jika Jasmine tidak bisa mengerjakan tugas tersebut dengan maksimal, Jasmine selalu membaca buku buku yang berhubungan dengan jurusannya tetapi itu masih kurang baginya. Tiba-tiba Jasmine ingat perpustakaan dan mempunyai inisiatif bahwa di SMK terdapat Perpustakaan Wijang, dia pun mengunjungi perpustakaan itu ternyata banyak sekali buku yang dapat membantu Jasmine dalam memahami dasar-dasar kejuruan dan semua mapel yang didapat dari kejuruannya.


Sejak saat itu Jasmine selalu membaca buku dan mengunjungi Perpustakaan Wijang, yang ada di SMKN 6 Surakarta, untuk membaca buku tentang ilmu yang belum diketahuinya. Ia juga selalu mendapat peringkat atas.


Jasmine sangat ingin kuliah, namun di sisi lain ia harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Karena mengingat ia adalah anak pertama di keluarganya tentu Jasminelah yang harus menggantikan sang ayah untuk mencari nafkah, karena tak lama setelah sang ayah meninggal, ibunya jatuh sakit. Di pagi hari Jasmine yang akan mengurus dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Sore hari sepulang sekolah, ia harus membantu pekerjaan rumah. Malam harinya ia harus mengerjakan pekerjaan rumah. Walaupun masih kelas 10, akan tetapi Jasmine mulai mencari informasi dan berbagai cara untuk test masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Hasil dari ia mencari informasi, ia menemukan buku latihan untuk SBMPTN di internet. Ia sangat menginginkannya namun harganya terbilang cukup mahal yakni Rp 245.000,00. Ia tidak punya cukup uang untuk itu. Lalu dia berpikir untuk meminjamnya dari perpustakaan di sekolah. Keesokan harinya, saat istirahat pertama Jasmine bergegas ke Perpustakaan Wijang untuk mencari buku tersebut. Setelah hampir setengah jam mencari buku itu, akhirnya Jasmine menemukannya. Lalu ia mulai membaca soal-soal yang ada di buku itu. Karena asyik membaca ia sampai lupa bahwa bel masuk sudah berbunyi. Sampai saat ada guru yang mengingatkannya untuk segera masuk kelas karena bel masuk sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Jasmine pun mengiyakan dan sebelum ia pergi dari Perpustakaan Wijang, ia tak lupa meminjam buku tersebut.


Alasan Jasmine asyik membaca sampai melupakan waktu yakni tak lain tak bukan karena sudah nyaman dengan Perpustakaan Wijang, terutama dengan fasilitasnya. Karena di sana telah disediakan AC sehingga tidak akan kepanasan, terdapat juga meja, kursi, serta karpet yang pastinya sangat nyaman untuk para siswa yang ingin membaca di Perpustakaan Wijang. Namun fasilitas yang ada di perpustakaan tidak hanya itu saja, tetapi Perpustakaan Wijang juga menyediakan wifi untuk siswa yang mengerjakan tugas di perpustakaan tersebut dan Perpustakaan Wijang memiliki koleksi buku-buku yang terdiri dari buku mapel kejuruan, konspirasi, novel, komik, mata pelajaran inti dan masih banyak lagi. Maka dari ini alasan Jasmine dan siswa lainnya yang nyaman dan sering mengunjungi Perpustakaan Wijang.


Jasmine terus memanfaatkan waktu di Perpustakaan Wijang untuk belajar dan mempersiapkan diri menghadapi ujian SBMPTN. Setiap hari setelah pulang sekolah, Jasmine selalu meluangkan waktu di perpustakaan untuk belajar soal-soal latihan dan memperdalam pemahamannya tentang berbagai mata pelajaran yang diujikan. Kehadiran Jasmine di Perpustakaan Wijang tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk mendapatkan ketenangan dan fokus yang sulit didapat di rumah yang selalu ramai dengan urusan sehari-hari.


Meskipun Jasmine sering kali merasa lelah dan tertekan dengan tanggung jawabnya di rumah, namun semangatnya untuk meraih cita-cita tidak pernah padam. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya. Jasmine selalu mengingat nasihat sang ayah yang selalu menyemangatinya untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi segala cobaan.


Di tengah kesibukan belajar dan membantu keluarga, Jasmine juga tidak melupakan perannya sebagai kakak yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada adik-adiknya. Ia ingin mencontohkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua impian dapat tercapai meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan. Jasmine juga menjadi teladan bagi teman-temannya di sekolah yang melihatnya sebagai sosok yang gigih dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan.


Ketika ujian SBMPTN semakin dekat, Jasmine semakin intensif belajar dan mempersiapkan diri. Ia rajin mengikuti bimbingan belajar dan konsultasi dengan guru-guru di sekolah untuk meningkatkan pemahamannya. Meskipun terkadang masih merasa khawatir dengan keterbatasan finansialnya, namun semangat dan determinasi Jasmine tidak pernah pudar. Ia yakin bahwa dengan usaha dan doa, segala rintangan dapat diatasi dan impian untuk kuliah di perguruan tinggi negeri akan menjadi kenyataan.


Saat akhirnya hasil ujian SBMPTN diumumkan, Jasmine dengan haru dan bangga mengetahui bahwa ia diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang menjadi pilihannya. Keberhasilan Jasmine menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya, bahwa dengan tekad yang kuat dan usaha yang gigih, mimpi-mimpi dapat menjadi kenyataan. Jasmine pun bersyukur atas segala dukungan dan bantuan yang ia terima selama perjalanan panjang menuju kesuksesan ini. Dan dari situlah perjalanan Jasmine sebagai pejuang pendidikan yang gigih dan penuh semangat terus berlanjut, siap menghadapi tantangan-tantangan baru yang menanti di masa depan.


Setelah berhasil diterima di perguruan tinggi negeri yang diimpikan, Jasmine semakin termotivasi untuk terus mengembangkan diri dan meraih prestasi yang lebih tinggi. Ia menghadapi kuliah dengan semangat yang sama seperti saat di SMK, bahkan lebih bersemangat untuk mengejar impian dan cita-cita yang masih belum tercapai. Jasmine juga mulai terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, baik akademik maupun non akademik, untuk mengasah kemampuan dan memperluas wawasan.


Di tengah kesibukan kuliah dan aktivitas organisasi, Jasmine tetap meluangkan waktu untuk membantu keluarga dan adik-adiknya. Meskipun jarak dan kesibukan kadang membatasi interaksi langsung. Namun, Jasmine selalu memberikan dukungan dan motivasi melalui pesan-pesan positif dan telepon rutin. Kehadirannya sebagai kakak yang penyayang dan teladan tetap terasa meskipun di kejauhan.


Setiap langkah yang diambil Jasmine selalu didasari oleh tekad dan semangat yang kuat, serta keyakinan bahwa setiap perjuangan pasti akan membuahkan hasil. Ia tidak pernah melupakan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, dari sekolah menengah hingga kuliah, sebagai bukti bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan keyakinan, segala impian dapat menjadi kenyataan. Jasmine menjadi contoh bagi banyak orang bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita berani bermimpi dan berjuang untuk meraihnya.


OLEH KIR-MADING

Anggota :

  1. Nadila Noerhayati X MPLB 2
  2. Claudya Anisa Salsabila X MPLB 2
  3. Layla Azzahra Novianti X MPLB 2
  4. Febriani Rizka Lestari X AKL
  5. Sintiya Fitri Octavia Ariyanti X PM 1

#kirmadingviska

#perpustakaanwijang

#smkn6solo

#wijanglibrary

#literasi

#perpusnas

#p3smptperpusnas

#ppukperpusnas