Surakarta –SMKN 6 Surakarta menggelar simulasi gempa Megathrust bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta pada Jumat, (8/11). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah dengan melibatkan seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan keterampilan menyelamatkan diri jika terjadi gempa besar.

Simulasi ini dirancang seolah gempa terjadi saat siswa sedang belajar di dalam kelas, menciptakan skenario yang realistis untuk melatih warga sekolah menghadapi kondisi darurat. Ketika sirine berbunyi sebagai tanda dimulainya simulasi, para siswa dan guru langsung mempraktikkan prosedur penyelamatan .Prosedur ini adalah langkah dasar penyelamatan diri dalam menghadapi gempa, yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Langkah pertama adalah merunduk dengan cepat untuk menghindari keseimbangan terganggu oleh getaran gempa. Posisi merunduk ini juga membantu menstabilkan tubuh agar tidak mudah terjatuh.
- Setelah merunduk, siswa dan guru diminta berlindung di bawah meja atau benda kokoh yang tersedia di sekitar mereka. Berlindung di bawah meja membantu melindungi kepala dan tubuh dari benda-benda yang mungkin terjatuh atau tertimpa selama gempa berlangsung.
- Langkah terakhir adalah berpegangan pada kaki meja atau benda kokoh yang digunakan sebagai pelindung. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga posisi tetap stabil hingga getaran gempa berhenti, serta untuk memastikan tidak terdorong keluar dari tempat berlindung akibat guncangan.
Setelah gempa berhenti, seluruh warga sekolah melakukan evakuasi dengan tertib sambil menutupi bagian tengkuk kepala menggunakan tas, menuju titik kumpul aman (assembly point) yang telah ditentukan di halaman sekolah. Proses evakuasi ini dilakukan dengan berjalan cepat namun tetap memperhatikan ketertiban, mengikuti arahan dari guru dan staf sekolah yang telah ditunjuk sebagai koordinator evakuasi. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan tim PMR PMI agar melatih mereka untuk selalu siaga dan cepat tanggap dalam menangani korban bencana.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan guru tentang langkah-langkah keselamatan saat gempa terjadi, serta melatih mereka dalam mengatasi kepanikan yang mungkin timbul saat menghadapi situasi nyata. BPBD Kota Surakarta memandu dan memberikan arahan teknis selama simulasi berlangsung, sehingga setiap peserta memahami pentingnya mengikuti prosedur keselamatan ini secara disiplin.

Simulasi gempa Megathrust ini diadakan sebagai respons atas potensi gempa besar di Indonesia, meskipun letak geografis kota Surakarta termasuk kedalam zona rendah, kegiatan ini harus tetap dilaksanakan. Melalui simulasi ini, siswa dibekali dengan keterampilan praktis yang dapat membantu mereka menyelamatkan diri ketika berada di lingkungan sekolah atau di rumah. Kegiatan ini juga bertujuan menanamkan sikap tanggap bencana di kalangan siswa agar mereka lebih siap dalam menghadapi potensi gempa.

Dengan berjalannya simulasi ini secara tertib dan lancar, seluruh warga sekolah menunjukkan keseriusan dan kedisiplinan dalam mengikuti setiap tahapan. Simulasi ini diharapkan menjadi bagian dari upaya jangka panjang SMKN 6 Surakarta dalam meningkatkan budaya sadar bencana dan mengintegrasikan pendidikan kesiapsiagaan bencana ke dalam lingkungan sekolah.
Oleh: Alifia Hapsari Damaranti, mahasiswa UMS PPG Prajabatan Gelombang 2
#perpustakaanwijang #smkn6solo #wijanglibrary #literasi #perpusnas #p3smptperpusnas #ppukperpusnas
Nice
Waw… Sangat Bermanfaat