Episode 1 : Cintaku tumbuh di Angkringan Viska

Menyambut pagi di sekolah tua nan artistik hampir setiap hari aku lakukan di rumah keduaku di pojok Bangjo Manahan Solo berseri. SMK Viska nama kerennya atau SMK Negeri 6 Surakarta nama resminya. Deretan gedung berlantai dua bergaya mirip peninggalan bangunan Londo, tertata rapi dan berkelas dengan kombinasi warna yang pas dan enak disawang mata. Lapangan yang luas dan menghijau membuat betah setiap orang yang berkunjung maupun yang hanya sekedar lewat untuk urusan yang lainnya. Rerimbunan daun menghijau memang sengaja dijaga dan dirawat oleh sekolah besar SMK Viska dengan dukungan pemerintah Kota Surakarta sebagai hutan kota penjaga sirkulasi udara agar tetap sehat dan segar. Apakah kalian penasaran seperti apakah SMK Viska? Ayo Gaes, sejenak berliterasi siapa tahu dapat inspirasi untuk beraspirasi.


Memasuki Loby besar sekolah tua tapi keren habis ini, jujur aja aku melongo. Penataan loby yang luas dan menarik membuat pikiranku mengerucut bahwa penghuninya bukanlah orang-orang biasa. Pastinya adalah orang-orang yang memiliki pola berpikir dan pola bekerja yang disiplin dan bertotalitas tinggi. Meja tamu ukir jepara dengan dinding dominan hijau tua berornamen deretan barkot e-book (Booklist) menggambarkan perpaduan gaya klasik dan modern, serasi dengan deret gedungnya yang bergaya Londo.  Layout ruang reservasi tamu tertata lebih modern dengan balutan keramahan dan kesantunan siswa setiap menerima dan melayani tamu yang hadir termasuk (mungkin) saya salah satunya. Prosedur bertamu yang mudah dan terarah adalah salah satu nilai plus yang ada dalam teori tentang pelayanan prima.

Dik, saya mau ke Perpustakaan sekolah, letaknya disebelah mana ya?  Aku mencoba bertanya untuk memperoleh jejak arah yang akan menuju ke gedung perpustakaan. “Oo.. silakan lewat sisi kanan lobi ini, nanti sudah ada petunjuk arah yang memandu ke gedung perpustakaan SMK Negeri 6 Surakarta,” jawaban salah satu siswa yang bertugas among tamu sambil berdiri dan berjalan mendampingiku agar tidak hilang arah.


Belum sempat ketemu papan arah, aku sudah mlongo untuk kedua kalinya dengan keindahan halaman dalam SMK Negeri 6 Surakarta. Penataan taman rapi, lapangan yang bersih menghijau, komposisi letak gedung bertingkat melingkar mengingatkanku saat berada di ikon Jawa Tengah yaitu Lawang Sewu. Sungguh indah, tenin ora ngapusi. Suasana nyaman dan asri. Cemlorot srengenge pagi menghujam melintasi sela-sela yang tak tertutupi dedaunan. Gemericik air mancur di atas kolam kecil berhias ikan koi kecil menambah semarak kala seruling pucuk cemara tersapu angin. Bunga Anggrek berbaur rimbunnya tanaman perdu lainnya membuat suasana semakin asri. Sepuluh langkah kuayunkan ternyata wajah gedung yang aku cari akhirnya kutemukan. Terima kasih adik cantik yang telah mengantarkan dengan sepenuh hati.


Plakat ‘PERPUSTAKAAN WIJANG SMK NEGERI 6 SURAKARTA’ yang tak begitu besar di atas pintu masuk perpustakaan kutemukan kala aku sampai di depan teras gedung perpustakaan SMK Negeri 6 Surakarta. Menurutku sih, tulisan itu kurang besar. Tak sebanding dengan besarnya gedung berlantai dua yang diapit oleh dua lekukan anak tangga serasi di kanan kiri pintu masuk perpustakaan. Jujur saja melihat penataan gedung di sepanjang halaman dalam SMK Negeri 6 Surakarta termasuk gedung perpustakaan sudah sangat baik dan serasi.  Gedung Perpustakaan 2 lantai dengan kombinasi warna gedung didominasi warna putih telur membuat sudut pandang penghuni maupun tamu terasa sejuk dan adem.

Bagaimana Gaess, penasaran dengan jeroannya Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta? Penasaran? Ayo kita kulik bersama sudut-sudut cerita yang dimiliki Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta. Ayooo Gaesss…


Ada dua Sudut cerita tatkala berada di teras masuk perpustakaan. Sudut Cerita sisi kanan adalah Teras Literasi berupa Angkringan Viska lengkap dengan sofa baca yang menghadap taman air mancur. Sedangkan sudut cerita sisi kiri adalah Literasi Meeting Room yang dapat digunakan untuk pertemuan konsolidasi tim maupun penerimaan tamu resmi.


Dari dua sudut cerita sisi teras perpustakaan Wijang, yang menarik adalah Angkringan Viska yang mengemas konsep literasi alam. Makna filosofi angkringan ini cukup dalam. Mengulik dari berbagai sumber, Angkringan adalah tempat di mana silaturahmi dibina dan persaudaraan diperkuat. Banyak penjaja angkringan yang mulai berjualan dari sore hari hingga larut malam, meskipun cuaca tidak mendukung. Ini mencerminkan semangat ketahanan dan kerja keras masyarakat Jawa dalam menghadapi tantangan hidup  


Selain itu, Sumber lain mengatakan bahwa Akrabnya suasana dalam angkringan membuat nama angkringan tak hanya merujuk ke dalam tempat tetapi ke suasana, beberapa acara mengadopsi kata angkringan untuk menggambarkan suasana yang akrab saling berbagi dan menjembatani perbedaan, seperti Angkringan JTF yang diadakan oleh Litbang dan juga Angkringan Ramadhan yang sering digelar di kampus-kampus menjelang buka puasa.


Filosofi Angkringan yang bernuansa akrab, sederhana, keterbukaan, kebersamaan, dan ketahanan di adopsi Oleh Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta dalam bentuk Angkringan Viska sebagai teras literasi berkonsep alam. Melalui Angkringan Viska sebgagi teras literasi alam, semua siswa dapat terbentuk kemampuan intelektualnya dalan berinisiasi menemukan inspirasi untuk berkreasi dan berinovasi dalam berkarya. Literatur yang muncul dari pemikiran-pemikiran anak bisa ditampung dalam suasana akrab, terbuka, sederhana namun bernas, tanpa harus dengan suasana resmi atau formal. Pepatah mengatakan Belajarlah dimanapun kamu berada, karena pengetahuan yang sesungguhnya ada disetiap hembusan nafas dan langkah kalian


Angkringan Viska dikonsep untuk memenuhi kebutuhan literasi yang mengedepankan suasana sederhana, santai, bersama menemukan ide/ gagasan untuk menyelesaikan permasalahan dengan elegan dan argumentatif. Mengobrol dan guyon bareng yang kadang tak sengaja memunculkan ide-ide sederhana tapi brilian yang dapat dijadikan solusi. Daharan-daharan pengetahuan dikemas minimalis namun modern dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Teknologi digital dalam bentuk e-book (booklist) tertata disemua sudut angkringan agar memudahkan pengunjung mengakses menu apa yang diinginkan sambil jagongan.


Sudut baca yang satu ini ibarat magnet yang menarikku untuk berlama-lama lenggah di dingklik angkringan. Atau bahkan bisa juga bergeser sedikit di sofa baca jika ingin geger tidak keju. Aku turuti krenteke ati menikmati Angkringan Viska sebelum menemukan sudut-sudut cerita lain yang ada di dalam Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta.


Berbaur dengan wajah-wajah cantik dan tampan tak membuatku minder. Anak-anak bernas menyambutku dengan sangat welcome. Tak lama untuk menyesuaikan, naturalisasi dan kolaborasi santai dalam berbincang menjadikan aku sangat betah berada di Angkringan Viska teras literasi alam. Meski tak begitu luas kerena memanfaatkan space bawah tangga, tapi penataan dekorasi yang tepat membuat space ini terasa lapang. Deret booklist berbagai judul buku terpampang rapi dan mudah di jangkau gawai anak-anak termasuk diriku. Obrolan santai yang kadang diselingi tawa sering terjadi. Lucu yang muncul dari salah satu anak yang belum bisa mengakses barkot judul buku yang diinginkan kadang menjadi bahan senda gurau teman lainnya karena HPnya jadul, namun tak ada yang marah.

“Kok tidak cari referensi didalam perpustakaan, Dik?” tanyaku memancing pendapat salah satu siswa. Enakan di sini Kak, lebih komplit. Lho, kok komplit, kan lebih komplit di dalam gedung. Di sini tuh, akses buku juga ada, suasana lebih santai, bisa sambil ngobrol dengan teman, tempatnya instgramed banget; angkringan klasik, sofa baca bisa untuk duduk lebih santai, dannn….satu nih Kak yang tak ada di dalam perpustakaan, itu Kak sambil menunjuk taman air mancur yang suaranya gemericik.


“Dari dulu suka ke Perpustakaan ya?” Tanyaku ke salah satu siswa cantik anak kelas X.

“Tak pernah Kak. Males, lihat tumpukan buku berjejer-jejer udah mumet duluan.” Jawab Siswa.

“Lha.. sekarang kok di sini?” Sahutku.

“Iya Kak, sekarang berubah sejak ada Angkringan Viska ini”.

“Mengapa berubah?” Kejarku.


Semenjak banyak tugas dari bapak /ibu guru, salah satu solusi menyelesaikan tugas dengan referensi yang komplit ya harus ke perpustakaan. Mau beli buku mahal, sementara referensi di rumah tidak memadai. Semenjak Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta menerapkan sistem akses online melalui e-book (booklist) dan menata desain perpustakaan lebih menarik, lambat laun menumbuhkan hati untuk menyempatkan waktu berkunjung ke Perpustakaan. Sudut referensi yang paling saya dan teman-teman sukai adalah Angkringan Literasi. Karena tempatnya enak, alami, klasik, bersih, dan booklist yang dipasang juga komplit. Banyak materi yang didapatkan siswa baik materi tulis melalui variasi judul dalam booklist maupun melaui obrolan santai bersama teman-temannya selama di Angkringan Viska Teras literasi alam.


Berangkat dari testimoni siswa yang awalnya malas berkunjung ke perpustakaan, kemudian mencoba memanfaatkan fasilitas perpustakaan hingga akhirnya mampu memetik keuntungan dari fasilitas perpustakaan untuk menunjang penyelesaian tugas-tugasnya. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak positif perpustakaan terhadap kebutuhan dasar siswa dan guru dalam pemenuhan kebutuhan informasi sebagai bagian sebuah referensi penyelesaian tugas/pekerjaan. Angkringan Viska Teras Literasi Alam sebagai salah satu fasilitas perpustakaan yang ditata lebih instagramed ternyata mampu menfasilitasi siswa untuk menemukan cinta sejati dalam membangun jati diri.

“Tanpa pendidikan, kita takkan pernah tahu bahwa ada yang namanya Cinta sejati, hidup setelah mati, dan dunia abadi di luar sana. Jika kita telah mengetahuinya maka bersyukurlah itu artinya pendidikan telah ada dalam diri kita”


Masih Penasaran dengan sudut cerita lainnya dari Wijang Perpustakaan SMK Negeri 6 Surakarta Gaess? Ikuti episode lanjutan yang ceritanya lebih menghujam dan menggigit.

Salam literasi sepenuh hati. (Mas One Tim Elidi Viska)


Rujukan :

  1. https://www.pinterpolitik.com/pinter-ekbis/filosofi-di-balik-kesederhanaannya-angkringan/#: diakses pada hari Rabu, 5 Juni 2024 jam 23. 47 WIB dengan parafrase seperlunya
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Angkringandiakses pada hari Rabu, 5 Juni 2024 jam 23. 47 WIB dengan parafrase seperlunya
  3. https://www.google.com/search?q=makna+filosofi+angkringan+artinya&oq. diakses pada hari Rabu, 5 Juni 2024 jam 23. 47 WIB dengan parafrase seperlunya

#perpustakaanwijang   #smkn6solo   #wijanglibrary   #literasi   #perpusnas   #p3smptperpusnas  #ppukperpusnas